Selasa, 28 April 2009

Padang dan Bukit Tinggi seri 2

Tanggal 16 April kemarin saya diundang oleh Depnakertrans menjadi nara sumber dalam acara mengenai sosialisasi "Outsourcing" bagi para pengawas Depnakertrans, para pengusaha outsourcing dan para perusahaan pengguna jasa outsourcing. Peserta ada 50 orang dari seluruh wilayah Sumatra Barat.

Kesempatan bepergian ke Daerah selalu saya gunakan juga untuk acara keluarga. Biasanya saya ditemani oleh salah satu dari jagoan saya sebagai body guard, anak-anak atau suami. Kali ini perjalanan ditemani oleh suami tercinta. Setelah acara selesai sore , maka berjalan-jalan kepantai menikmati sejuknya angin pantai sambil memesan makanan. Sate padang yang dipesan kurang mantap rasanya, tapi pisang gorengnya okay dan rujaknya juga kurang mantap. Disepanjang jalan banyak penjual juice berbagai macam buah, dan saya tertarik mencoba juice buah pinang muda.Katanya sih bagus buat perempuan agar "Rapet Wangi". sebagai pasangan yang sudah 23 tahun menikah rasanya boleh jugalah dicoba sensasi buah pinang muda ini. Kata penjualnya minumnya sedikit-sedikit nanti mabok. Benar juga rasanya aneh dan sepat sekali, walau sudah dicampur susu dan gula, yah lumayanlah untuk mencoba bagaimana khasiat jamu buatan urang awak.

Pagi hari kami jalan pagi sepanjang pantai Padang, pantainya sebetulnya indah tapi banyak sampah plastik bertebaran disepanjang pantai.Jam 6 pagi suasanan pantai masih sepi, mungkin karena hari Jumat bukan hari libur. Kami sarapan "Gulai katupek", wah mantap rasanya sambil duduk memandang laut yang biru. Ada 3 macam pilihan sayur, yaitu nangka, pakis atau buncis tauco. Saya memilih semua dicampur, ditambah gulai kikil, sedangkan suami memilih rasa tauco dengan telur. Teh manisnya panas dan enak, wah sampe keringatan deh.

Sehabis mandi kami diantar oleh mobil pak Akin, teman baik pengurus APINDO dan KADIN, enaknya aktif di organisasi kalau ke daerah pasti banyak teman yang akan mengurus. Kami menuju kota bukit tinggi, sekitar 2 jam dari Padang. Ini adalah perjalanan kedua saya ke Padang dan Bukit Tinggi. Kami makan lagi jam 11 di sate "Mak Syukur", kesampean juga makan langsung dari sumbernya. Rasanya mak nyus enak banget, kita disajikan ketupat dengan kuah kental sate khas Padang, lalu satenya ditaruh dipiring tersendiri. Suami saya pikir semua harus dimakan, padahal kita hanya membayar apa yang kita makan saja.Saya juga tak lupa membungkus 50 tusuk sate buat dibawa ke jakarta.

Kami langsung menuju Ngarai Sianok dan berfoto didepan ngarai yang terkenal yang menjadi latar belakang uang Rp 1000 . Kami ditemani pemuda ganteng yang menerangkan dengan bagus tentang cerita ngarai dan juga gua Jepang. Dia lulusan SMK pariwisata dan luwes menemani tamu. Karena waktu sedikit dan mau sembahyang Jumat, maka kami hanya mengambil beberapa foto disana dan juga didepan jam Gadang yang terkenal. Kami membeli juga beberapa kaos dan souvenir khas Bukit Tinggi. Sehabis sembahyang Jumat, kami makan lagi di rumah makan Datuk, wah enak sekali makanannya terutama dendeng basah dengan sambal hijaunya. hari ini acaranya makan terus.

Kami masih sempat membeli beberapa jenis makanan khas Padang seperti keripik kentang, rendang daging, rendang suwir, rendang paru, ikan bilis, wah semua dibeli deh habis enak seh semuanya. jam 5 sore kami sudah sampai di Bandara dan siap kembali lagi ke Jakarta. Saya sempat memotret angkot di Padang yang seperti mobil balap, berwarna warni dihiasi dengan berbagai sticker dengan tulisan Formula 1" EXXON", dan dilengkapi dengan TV dan full musik. Penumpang terutama anak muda ga mau naik kalau angkotnya ga keren. Senang rasanya menikmati kota Padang dan Bukit Tinggi yang bersih dan indah, sampai berjumpa lagi
fotonya kecampur ya ama yang di Bali dan Swiss
Iftida Yasar dan Tri Hanggonoto
Updated 5 minute

Tidak ada komentar:

Posting Komentar