Selasa, 10 Maret 2009

Bandung, Parijs van Java

Meski predikat sebagai Parijs van Java
sudah tak lagi melekat kuat di kota
Bandung kawasan ini tetap memikat
Sebagai tempat wisata

Deretan panjang antrian mobil yang akan memasuki
Bandung pada musim liburan pertengahan Agustus
lalu tampak semakin memadat. Kemacetan parah
hamper 5 jam terjadi di mulut tol keluar Bandung W aktu tempuh
Bandung- Jakarta yang hanya 2 jam membuat kota ini selalu
Dibanjiri wisatawan jakarta untuk menikmati hari liburannya.
Untung saya sudah berangkat hari Kamis malam dan kembali
Minggu siang sehingga terhindar dari kemacetan parah.

Kota Bandung disesaki dengan kendaraan berpelat nomor
B yang memenuhi factory outlet sepanjang Dago dan jalan
Riau.Antri makanan di sejumlah tempat makanan enak juga
tidak bisa dihindari,kalau kita kesiangan datang jangan kecewa
hanya menerima ucapan " maaf sudah habis".
Bagi yang mempunyai anak kecil, jangan lupa mampir ke
taman ganesha di depan kampus lTB, di sana anak-anak bisa
naik kuda berkeliling dengan harga Rp 7500,- satu putaran
atau Rp 30.000,- untuk setengah jam. Ada juga delman yang
dihias dengan indah untuk membawa anak-anak berjalan-jalan
di bawah kerindangan pohon sekitar kampus lTB. Dekat dari
situ ada kebun binatang yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Di sekitar kampus ITB banyak yang berjualan mainan anak,
buku, sepatu, dan berbagai makanan khas Bandung seperti
siomay( bakso tahu),es sekoteng, bubur ayam,lotek dll. Bagi
yang beragama lslam ada masjid Salman yang sejuk dan artistik
untuk menunaikan ibadah wajib.
Rumah stroberi juga merupakan tempat yang menarik untuk
dikunjungi. Dari jalan Setiabudi dekat Ledeng belok kiri ke arah
jalan Sersan Bajuri yang melewati kampung daun dan the Peak.
Kalau mau memetik stroberi harus sebelum jam 11 pagi,kalau
terlambat jangan kuatir kita bisa membelinya dengan harga
Rp40.000,- satu kilonya, ada juga sirop stroberi seharga
Rp20.000,- per botol. Jangan lupa memesan nasi liwet komplit
seharga Rp75.000,- untuk 4 orang.Nasi liwet disajikan langsung
dengan panci kecil yang khusus untuk memasak. Lauknya
ayam goreng, tempe goreng, tahu Bandung yang lembut,
ikan asin, sambal dan lalapan. Wah, rasanya semakin mantap
apalagi ditemani dengan segelas jus stroberi segar, asam

Makanan khas Bandung seperti batagor Kingsley atau Riri
juga diserbu oleh pengunjung. Ada lagi tempat makan yang murah
meriah di belakang RS.Boromeus,tepatnya di Jalan Teuku
Umar yang menyediakan siomay, batagor, lomie, es sekoteng
dan berbagai makanan barat yang lezat seperti steak.

Karena tempatnya dekat dengan kampus UNPAD,maka harga makanan
disini tidak mahal,sekitar Rp 5000 sampai dengan Rp 12.000,-
.Malam hari kita bisa mendapatkan banyak tempat makanan
yang menyediakan surabi,bandrek,roti bakar,dll. Untuk urusan
makanan jangan takut Bandung adalah surganya makanan.

Walaupun setiap hari libur Bandung selalu penuh sesak
dan macet di mana-mana, tetap saja kota Parijs van Java ini
menjadi tempat berlibur yang mengasyikkan bagi wisatawan
lokal,mengingat udaranya yang masih lumayan sejuk dan beragam
pilihan kegiatan wisata baik alam, belanja ataupun hanya
sekedar mencicipi berbagai makanan khas kota ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar