Sabtu, 14 Maret 2009

Indahnya Taman Laut Gili Terawangan

Lombok yang tidak terlalujauh dari Bali,menjadi salah satu kawasan wisata
unggulan di Indonesia. Perjalanan dari Bali ke Lombok memerlukan waktu 30
meint dengan pesawat udara. Sebelum mendarat terlihat keindahan pantai senggigi
dengan beberapa pulau kecil yang berada di dekatnya. kami menginap di hotel Sheraton.
Dibandingkan dengan pantai Kuta di Bali, pantai Senggigi sangat sepi. Kehidupan baru mulai
ramai ketika waktu telah menunjukan pukul 7 ke atas. Di sekitar Hotel Sheraton banyak cafe dan resto yang juga
menyediakan life musik sehingga suasana cukup semarak. Selebihnya, yang kita saksikan adalah pantai Senggigi,
tenang dan nyaman, sangat cocok untuk pasangan yang berbulan madu dan tak ingin diganggu.

Malam harinya kami menikmati makan malam di restoran ayam
bakar Taliwang yang cukup terkenal di kota Mataram. Tempatnya
unik bersuasana tradisional dengan beberapa gubuk lesehan.
Makanan khas Lombok adalah ayam bakar Taliwang.
yaitu ayam yang dimasak dengan bumbu khas Lombok yang
pedas menggugah selera. Makannya dengan urap sayur, juga khas Lombok yang namanya pelecing kangkung yang disiram
sambal dan ditaburi kacang goreng.
Saya sempat mampir di deretan toko yang menjual mutiara.
Wah rasanya mau memborong semua perhiasan mutiara yang
indah-indah.Saya membeli beberapa butir mutiara model Barock
yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan toko perhiasan di tempat lain.
di toko tersebut saya membeli 1 set perhiasan yang terdiri dari kalung,cincin dan anting-anting
yang ditawarkan hanya dengan harga Rp.50.000,-per set. Untuk oleh-oleh saya membeli dari
dari pedagang asongan yang ada disekitar hotel.

waktu masih 4 jam sebelum saya pulang ke Jakarta. kami memutuskan untuk pergi ke pulau kecil yang bernama Giliterawang
yang waktu tempuhnya sekitar 1 jam dengan menggunakan perahu motor. Sewa perahu Rp350.000 pulang pergi dari hotel.
Perjalanan 1 jam tidak terasa karena laut yang tenang dan pemandangan yang indah. Konon jika beruntung kita bisa bertemu
dengan ikan lumba-lumba.
sepanjang perjalanan kami melewati perahu layar nelayan yang hanya berukuran satu orang. Betapa gagah berani dan kuatnya
para nelayan itu mengarungi lautan luas demi mencari sesuap nasi. Persis seperti lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut"
Di pulau kecil itu ternyata kehidupan lebih semarak. Di pulau kecil itu ternyata kehidupannya lebih semarak. Kata seorang
wisata, penghuni pulau kecil itu sekitar 800 orang. Banyak hotel dari mulai kelas melati sampai dengan hotel mewah ada di sana.
Harga sewanya antara Rp.50.000 s/d Rp.250.000.
Laut di sekitar Gili Terawang sangat bersih dan indah. Di sini saya juga mencoba snorkling. Tapi butuh waktu 20 menit untuk
memupuk keberanian dan ketenangan saya untuk melakukan aktifitas tersebut. Untung pemandu yang sekaligus sopir perahu saya
terus-menerus menyakinkan bahwa saya bisa bersnorkling. Kalau tidak, saya tentu akan menyesal lantaran tidak menyaksikan keindahan
bawah laut Gili Terawang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar