Selasa, 10 Maret 2009

Papua Nan Mempesona

Dalam buku kecil yang diterbitkan oleh Dinas Pariwisata Propinsi Papua dikatakan "Papua , Kemurnian yang tersembunyi". Paua yang dulu dikenal dengan Irian Jaya adalah provinsi ke 26 dari Indonesia dengan ibukota Jayapura..Sebelum berangkat ke Papua beberapa teman menyaranka agar berhati-hati dengan keamanan, jangan lupa membawa obat anti nyamuk. Kebetulan saya termasuk orang yang biasa bepergian jauh, sehingga tidak terlalu memikirkan bagaimana nanti di Papua. Dengan Lion air saya berangkat jam 22.35 dari Jakarta dan transit di Makassar.Mengherankan penerbangan yang terkenal itu tidak menyediakan selimut untuk seluruh penumpangnya.Padahal malam hari udara dalam kabin sangat dingin dan waktunya tidur sehingga akan lebih nyaman jika penerbangan malam menyediakan selimut untuk semua penumpang.

Sampai di Papua jam 7.30 pagi, dari atas pesawat sebelum mendarat pemandangan hutan demikian indah dan lebat, diselingi hamparan awan pagi hari dan sinar jingga matahari yang baru terbit.Sangat menyenangkan melihat bahwa hutan kita masih luas dan belum rusak di Papua. Mendekati Jayapura pemandangan berubah lebih indah dengan kombinasi hamparan danau Sentani, gunung dan hamparan pohon sagu disana sini.Suasana bandara sangat sempit dan ramai dibandingkan dengan jumlah penumpang yang datang.Semua penumpang berebut dan merubungi tempat pengambilan barang. Cukup lama untuk mengambil barang yang ditempatkan di bagasi.

Perjalanan dari bandara ke hotel memakan waktu sekitar 30 menit, sepanjang jalan pemandangan danau indah dan segar, hanya kebersihan kota kurang terjaga, sampah dimana-mana dan jalanan banyak yang rusak.Saya tinggal di Swiss-belhotel yang merupakan hotel internasional pertama di Jayapura, terletak ditepi laut dengan pemandangan yang indah.Malam hari kota Jayapura dengan lampu-lampunya terlihat indah dari kejauahan, termasuk tanda salib yang menyala diwaktu malam yang dipasang diatas bukit dan ditengah pulau kecil.Jayapura jauh dari kesan yang menyeramkan, penduduknya ramah dan menolng jika kita bertanya.Saya juga mencoba makan pepeda (bubur sagu) yang rasanya asam segar dengan campuran jeruk nipis ditambah dengan lauknya ikan kakap merah masak kuah kuning.Tapi sagunya hanya dimakan sedikit saja sebab banyak sekali dan belum terbiasa memakannya.Penduduk Papua religius mereka menggunakan waktu hari minggu utnuk beribadah ke gereja, dai pagi hingga siang kegiatan bisnis sepi pada hari minggu dan baru buka jam 4 sore.

Potensi pariwisatayang dimiliki povinsi ini hampir terlengkap di Indonesia, alam yang asli, adat istiadat yang unik, penduduk yang ramah serta keindahan alam mulai dari danau, pantai yang berpasir putih dan mempunyai pemandangan taman laut yang indah. Jangan lupa papua memiliki gletser atau salju abadi (Puncak Cartenz) padahal berada didaerah tropis.Kekayaan adatnya luar biasa, suku Asmat dan suku Dani di lembah Baliem sangat terkenal diseluruh dunia juga ada burung cendrawasih yang sangat indah dan langka.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar